Setelah begitu lama berada jauh dari rumah, Yakub
akhirnya kembali ke rumahnya, dan Esau pun telah memaafkannya. Esau berlari
menjemput adiknya. Lalu dipeluk adiknya itu dengan penuh kasih sayang. Mereka
pun saling menangis. Kemudian, Yakub bertemu dengan Ishak, ayahnya, yang sudah
tua dan hampir meninggal. Tak lama kemudian Ishak pun menghembuskan nafas
terakhirnya. Oleh karena itu, Esau pergi untuk mengurus hidupnya sendiri dan
tidak ingin membebani hidup sang adik.
Beberapa tahun setelah kematian ayahnya dan
kepergian Esau, Yakub menikah dengan dua orang wanita yaitu, Lea dan Rahel.
Mereka memiliki dua belas anak, yaitu, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan,
Naftali, Gat, Asyer, Ishakar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Sepuluh anak lahir
dari Lea dan dua anak yaitu, Yusuf dan Benyamin, lahir dari Rahel , istri kesayangannya yang meninggal di
dalam perjalanan pulang. Kemudian, di rumah orang tua nya itu Yakub membesarkan
kedua belas anaknya. Yusuf dan Benyamin, yang lahir dari Rahel, sangat
disayanginya. Hal inilah yang membuat iri saudara-saudaranya yang lain.
Pada suatu hari, Yakub membuatkan Yusuf sepotong
pakaian yang indah. Merupakan hal yang istimewa bagi Yusuf karena dapat
mengenakan jubah yang baru. Yusuf tidak pernah membayangkan sebelumnya memiliki
jubah yang sedemikian bagus. Yusuf sempat menolak pemberian ayahnya itu karena
ia merasa dirinya tak pantas menggunakan jubah baru nan indah tersebut. Namun,
Yakub tetap bersikeras agar Yusuf mau menerima jubah baru tersebut sebagai hadiah
darinya. Akhirnya Yusuf menerima pemberian ayahnya tersebut, namun, saat
saudara-saudara Yusuf melihat hadiah itu, mereka pun bertambah iri kepada Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf pun mulai menggerutu di dalam hati mereka dan mulai
memendam rasa benci terhadap Yusuf.
Kebencian tersebut semakin bertambah saat Yusuf
menceritakan mimpi-mimpinya kepada saudara-saudaranya. Di dalam mimpi Yusuf, ia
melihat matahari, bulan, dan dua belas bintang mengelilinginya yang berdiri di
tengah-tengahnya. Hal yang sama juga diceritakan pada ayah-ibunya. Ayah dan ibu
nya begitu senang mendengarkannya bercerita tentang mimpi-mimpinya. Melihat
kasih sayang yang didapat oleh Yusuf dari Yakub dan Lea, maka rasa benci
semakin membara dalam hati saudara-saudara Yusuf. Timbullah niat mereka untuk
mencelakai Yusuf.
Dari kutipan cerita di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa
di dalam kehidupan berkeluarga ada banyak keuntungan dan berkat yang dapat kita peroleh, tetapi juga terdapat banyak kesulitan dan tantangannya. Keuntungan dan berkat dapat kita peroleh jika interaksi dan hubungan yang terjalin didalam keluarga tersebut berjalan dengan baik. Begitu pun sebaliknya, kesulitan dan tantangan dapat kita jumpai jika interaksi dan hubungan yang terjalin di dalam keluarga tersebut buruk. Namun, kita dapat mempelajari banyak hal, dari hal-hal yang baik maupun yang buruk. Tuhan selalu dapat mengubah hal-hal yang buruk menjadi baik.
di dalam kehidupan berkeluarga ada banyak keuntungan dan berkat yang dapat kita peroleh, tetapi juga terdapat banyak kesulitan dan tantangannya. Keuntungan dan berkat dapat kita peroleh jika interaksi dan hubungan yang terjalin didalam keluarga tersebut berjalan dengan baik. Begitu pun sebaliknya, kesulitan dan tantangan dapat kita jumpai jika interaksi dan hubungan yang terjalin di dalam keluarga tersebut buruk. Namun, kita dapat mempelajari banyak hal, dari hal-hal yang baik maupun yang buruk. Tuhan selalu dapat mengubah hal-hal yang buruk menjadi baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar